Runtuhnya kawasan wisata-dataran rendah Cox's Bazar, perempuan dan anak-anak tewas akibat tanah longsor

Runtuhnya kawasan wisata-dataran rendah Cox's Bazar, perempuan dan anak-anak tewas akibat tanah longsor

Morenews Desk
Morenews Desk

Published: 06:44 11 July 2024

Hujan deras kembali terjadi di Cox's Bazar setelah ditutup selama beberapa hari. Cox's Bazar mencatat curah hujan 179 mm dalam 6 jam mulai pukul 03.00 hingga 09.00 pada Kamis (11 Juli). Seluruh kota wisata terendam air akibat hujan lebat. Air masuk ke dalam rumah. Selain itu, perempuan dan anak-anak meninggal akibat hujan lebat.
Walikota Mahbubur Rahman Chowdhury mengatakan, tanah longsor terjadi secara terpisah di Kelurahan No. 6 dan 7 Kota Cox's Bazar.
Korban meninggal adalah Jamila Begum (30), istri Mohammad Karim warga Pallaniakata Selatan kawasan ABC Ghona, Kelurahan No 6 kota dan Nazmul Hasan (6), putra Saiful warga Sikdar Bazar kawasan Kelurahan No. 7.
Wali Kota Mahbubur Rahman mengatakan kepada warga setempat, pada Rabu (10 Juli) malam, hujan turun sesekali. Namun hujan deras terus menerus terjadi sejak pukul 15.00. Hujan turun sekitar 4 jam. Hujan yang tak henti-hentinya menyebabkan banjir di hampir seluruh wilayah kota termasuk kawasan wisata. Tanah longsor juga terjadi. Sekitar pukul 7 pagi, hujan menjadi sedang.
Terkait suami Jamila, Karim, warga sekitar Mansoor mengatakan, semua orang sedang menyiapkan sarapan di kediaman di Dakshin Pallaniakata. Saat itu, tiba-tiba tanah bukit menimpa rumah dan Jamila, sang ibu rumah tangga, terkubur. Kemudian, dengan bantuan tetangganya, dia diselamatkan dan dibawa ke Rumah Sakit Cox's Bazar Sadar, di mana dokter menyatakan dia meninggal.
Sebaliknya, di kawasan Sikdar Bazar, dinding rumah yang terbuat dari lumpur roboh dan perabotan rumah terjatuh menimpa anak Hasan. Ketika dia segera diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit, dokter menyatakan dia meninggal.
Anggota Dewan Lingkungan No. 6 Omar Siddique Lalu dan Anggota Dewan Lingkungan No. 7 Tipu dihubungi beberapa kali melalui telepon seluler tetapi tidak ada yang menerima panggilan tersebut.
Petugas Medis Residen (RMO) Rumah Sakit Cox's Bazar Sadar Dr. Muhammad Ashiqur Rahman mengatakan, anak Nazmul dan perempuan Jamila dibawa ke rumah sakit pada pukul sembilan lewat seperempat pagi. Mereka meninggal sebelum mencapai rumah sakit. Kepala Nazmul terbentur tembok. Katanya, jenazahnya ada di kamar mayat.
Abdul Hannan, asisten ahli meteorologi kantor Departemen Meteorologi Cox's Bazar mengatakan, hujan lebat sedang terjadi di Cox's Bazar. Hujan dengan intensitas 179 mm tercatat pada Kamis pagi pukul 15.00 hingga 09.00. Dari jumlah tersebut, 85 mm hujan turun dari jam 3 pagi sampai jam 6 pagi dan 94 mm dari jam 6 pagi sampai jam 9 pagi. Ia juga mengatakan hujan masih terus terjadi sesekali.
Obaidul Hossain dan Muhammad Ayash, pengusaha kawasan wisata, mengatakan jalan utama kawasan wisata Kalatali beserta jalan samping terendam air. Air telah memasuki banyak toko, kantor dan rumah.

Aziz Russell, warga Tekpara, mengatakan seluruh kawasan di sekitar Tekpara, Chaulbazar, Bara Bazar, Peshkarpara tenggelam setelah beberapa jam diguyur hujan akibat rapuhnya sistem drainase. Air setinggi lutut di jalan. Selain itu, jalan utama kota juga ambles. Akibat pemasangan pada saluran air, jalur pergerakan air menjadi terbatas dan saluran air terhambat hingga air masuk ke dalam rumah. Dalam hal ini, penghuninya semakin dirugikan dengan menenggelamkan segala sesuatu yang ada di dalam rumah termasuk furnitur mahal.
Penghuni rumah di kawasan mercusuar juga terjebak air. Hal tersebut diungkapkan banyak orang termasuk Sohail Arman yang terkena dampak air tersebut.
Inspektur Alamgir yang bertugas di pos polisi kota Cox's Bazar mengatakan bahwa dia mendengar tentang kematian dua orang akibat tanah longsor. Namun tidak bisa menuju lokasi. Lantai dasar gedung pos terdepan tenggelam akibat hujan. Air telah memasuki semua tempat yang diperlukan termasuk kantor. Jalan-jalan terendam.

Advertisement